Jumat, 12 Juni 2015

Tips Motor: Uji Daya Tekan Dan Ketahanan Per Klep, Nih Caranya.. !





ManiakMotor- Motor yang telah mengalami kenaikan power wajib koreksi kekerasan per klep. Apalagi noken-as yang kena papas atau beli aftermaket yang memiliki durasi dan lift klep tinggi, itu perlu pegas klep yang kuat. Tujuannya agar klep nggak floating alias telat pulang rumah. Maksudnya pegasnya terlambat membalikkan klep. Bedalah bila tak pulang-pulang, kolo itu Bang Toyib. 
Bila sering telat atau floating melayani rpm dan kem spek tinggi, klep dan piston yang tabrakan. Makanya gunakan per yang lebih cepat, berarti kuat. Persoalannya, beli per klep aftermarket yang beredar bikin kepala puyeng memilihnya. Tiap merek katanya oke, sebab tidak ada penjual yang bilang payah.
Semua per itu berbeda tekanannya, maka diperlukan alat pendeteksi kekuatan dan daya tahan per yang modern nan canggih. Syukur-syukur alatnya bisa mendeteksi harga per juga, apakah pernya benar-benar berkualitas atau hanya 'ngeper' yang punya istilah yang lain, hehe.
Sayangnya jarang bengkel yang punya alat pengujinya, mahal bro! Tapi tenang, bukan orang Indonesia bila tak dapat caranya. Maklumlah turunannya Ken Arok, ahli keris bro. Nih yang sederhana, gampang dan murah. Cukup gunakan ragum alias catok. Meski dianggap 'tradisional', efektif membandingkan kekuatan 2 jenis/merk per klep. Bisa juga trik ini dipakai buat melacak subtitusi dari motor yang lain.  
Seperti yang dibilang tadi, gampang. Dan memang mudah. "Adu saja kedua per pada ragum. Dijepit saling susun, lalu diukur masing-masing per," jelas Masrukin dari Kin's Motor yang ada di Jember, Jatim, namun dia bukan turunan Ken Arok. Jangan lupa untuk memberi skat antara per saat dijepit,  agar mudah diukur, nah yang lebih panjang berarti berotot 'kawat'.
Belum cukup sampai di sini, tulisannya juga belum habis, dilanjut dengan menguji ketahanannya. Sebelumnya ukur dulu panjang bebas dan panjang per saat terpasang. Juga lift klep nya. Kalau perlu corat-coret di kertas biar nggak lupa. Misal per klep Spin panjangnya 32 mm, setelah dipasang susut jadi 25 mm. Lift klep 7,5 mm maka sisa panjang per 17,5 mm.
Angka inilah yang dijadikan patokan. Monggo di'pencet' lagi per tadi diragum, biarkan selama 2 jam lalu ukur lagi dan bandingkan dengan panjang awal yang 32 mm, "Bila berkurang sikit berarti tahan banting," tutup mekanik yangberambut 'per' alias kribo sambil mewanti, cara ini hanya salah satu parameter dan bukan penentu. Sebab penentu lainnya daya tahan per terhadap panas.
sumber:http://www.maniakmotor.com/index.php/tips-s/4881-tips-motor-uji-daya-tekan-dan-ketahanan-per-klep-nih-caranya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar